JoeCyber
Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang2 kaya akan membeli kebahagiaan itu. 

Dan kita akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka.

Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan kesana berkumpul dimana kebahagiaan itu berada.

Untungnya kebahagiaan itu berada di dalam hati dan pikiran setiap manusia. Jadi kita tidak perlu membeli atau pergi mencari kebahagiaan itu.

maka kita bisa menciptakan rasa bahagia itu kapanpun, dimanapun dan dengan kondisi apapun.

Kebahagiaan itu hanya dimiliki oleh orang2 yang dapat bersyukur.  
Dan jujur dengan kata hatinya.

Bersyukur adalah suatu kemampuan yg bisa dipelajari oleh siapapun. 

Bersyukur bukanlah hasil dari suatu keadaan tertentu, melainkan hasil dari sebuah lifestyle (gaya hidup) yg dilakukan secara berulang-ulang hingga berubah menjadi suatu kebiasaan. 

"Janganlah mengeluh karena tangan yang belum dapat menggapai bintang, tapi bersyukurlah karena kaki yang masih dapat menginjak bumi"

   DAN

KEBAHAGIAAN kita bukan dari sekitar kita TAPI karna SYUKUR dan SUKACITA TUHAN meluap di hati kita ,,, AMIN
JoeCyber

Kisah ini terjadi sudah lama sekali, sekitar tahun 1930-an. Ketika itu harga es krim sundae masih terbilang murah. Suatu hari, seorang bocah laki-laki berumur 10 tahun mendatangi kedai kopi sebuah hotel dan duduk di satu meja. Seorang pelayan menaruh segelas air di depannya.

"Berapa harga es krim sundae?" tanya bocah itu.

"50 sen," jawab si pelayan.

Bocah itu mengeluarkan kepingan uang dari kantong celananya dan menghitungnya. "Hmmm... Kalau es krim yang biasa berapa?" tanyanya lagi.

Saat itu, sudah banyak pelanggan yang menunggu untuk dilayani. Dan si pelayan menjadi tidak sabar. "35 sen," jawabnya dengan kasar.

Bocah itu menghitung uangnya sekali lagi dengan hati-hati. "Aku pesan yang biasa saja," lanjutnya.

Tak lama kemudian, si pelayan membawa pesanan bocah itu dan menaruh bonnya di meja, lalu dia pergi. Setelah menghabiskan es krimnya, ia membayar ke kasir dan pergi. Ketika si pelayan hendak membersihkan meja yang tadi dipakai bocah itu, ia kaget dan mulai menangis. Di samping piring tempat es krim terselip dua koin bernilai 5 sen dan lima koin bernilai 1 sen. Inilah alasannya bocah tadi tidak jadi memesan es krim sundae karena ia ingin memberikan uang tips yang layak kepada si pelayan.

Bukankah kita sering kali bersikap seperti pelayan tadi? Selalu cepat menghakimi orang lain. Selalu melihat suatu keadaan atau kejadian dari satu sisi saja. Sesuatu yang tampak tidak baik di satu sisi belum tentu tidak baik juga di sisi yang lain.

Seperti pada cerita di atas, tindakan si bocah yang membuat si pelayan jengkel ternyata berujung pada maksud dan niat yang baik. Dan, sayangnya, si pelayan terlambat menyadarinya. Nah, sebelum kita mengalami hal yang sama seperti pelayan tadi, mari belajar untuk memahami suatu kejadian atau seseorang dari berbagai sisi, sehingga kita bisa mengambil tindakan atau mengeluarkan perkataan yang tidak akan kita sesali di kemudian hari
JoeCyber

Hubungan baik bisa putus karena?? =-? =-? =-?
Kadang kita sama-sama berpikir...

"Ah.. mungkin dia lagi sibuk.."
Akhirnya ga jadi ngubungin?
Terkadang, kita berpikir takut mengganggu...
Lama-kelamaan.., Jadi cuek..,
Akhirnya muncul pemikiran:
Ngapain sih aku yang hubungi dia duluan?.
Kalo sudah begini, cinta kasih dalam pertemanan sudah berkurang..?
Akhirnya tidak ada lagi hubungan..,
semuanya jadi lupa...!!!

Komunikasi sangatlah penting dalam hubungan dengan teman, pasangan, keluarga, atasan maupun dengan TUHAN:)

Biar kita selalu dekat dengan semua..
Itu menjadi alasanku, kenapa aku mengirimkan pesan ini.
Itu tandanya, aku nggak  pernah lupa sama kamu... :).                              
Tegur aku jika aku mulai sombong..
Tegur aku jika aku mulai angkuh..
Tegur aku jika aku mulai salah..

Krn aku msh sangat butuh teman seperti kamu hari ini, esok dan selamanya..

Contohlah semut" SESIBUK"  apapun mereka bekerja, selalu menyempatkan utk menyapa semut lainnya....
"Tak kenal maka tak sayang"